Latar Belakang
Dimasa depan sesuatu dianggap baik jika sesuatu itu dapat dirasakan manfaatnya dan sudah bisa terlihat baik dari sekarang, jika hal itu tidak terpenuhi makan sesuatu tersebut akan terabaikan dan terbuang, hal inilah yang menjadi pola pikir masyarakat dimasa depan hanya mau melakukan hal yang memang bermanfaat bagi mereka.
Pendidkan jasmani dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan jasmani baik mata pelajaran ataupun guru pendidkan jasmani pada saat ini bisa dikatan berada dikasta kedua dibandingakan mata pelajaran dan guru pelajaran lain karena pendidikan jasmani belum dapat dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat dan untuk menjadi guru pendidikan jasmani terlihat sangat mudah asal mampu berolahrag dengan baik bisa menjadi guru olahraga.
Pembelajaran pendidikan jasmani yang sedang berlangsung di Indonesia pada saat ini bisa dikatakan tidak sesuai dengan tujuan dari pendidikan jasmani itu sendiri diperparah lagi Kualitas guru pendidikan jasmani yang ada pada sekolah dasar dan lanjutan pada umumnya kurang memadai.
pendidikan jasmani maupun guru pendidikan jasmani masih dianggap sebagai mata pelajaran dan profesi keguruan yang remeh dibandingkan dengan yang lainnya terutama dibandingkan dengan mata pelajaran ilmu eksak, hal ini bisa dilihat dari jam pelajaran pendidikan jasmani sering dikorbankan pihak sekolah untuk urusan-urusan tertentu Guru pendidikan jasmani saat ini kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara kompeten. Mereka belum berhasil melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendidik siswa secara sistematik melalui pendidikan jasmani. Tampak pendidikan jasmani belum berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh baik Psikomotorik, afektif maupun kognitif, hal ini benar mengingat bahwa kebanyakan guru pendidikan jasmani di sekolah adalah bukan guru khusus yang secara normal mempunyai kompetensi dan pengalaman yang terbatas dalam bidang pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani yang tidak berkompeten cenderung menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga. Pembelajaran yang dilakukan seperti halnya pendekatan pelatihan olahraga. Bahkan ada sekolah yang menghapuskan pendidikan jasmaninya untuk kelas tiganya karena merasa pendidikan jasmani tidak bermanfaat dan mengganggu persiapan ujian. Padahal pihak sekolah itulah yang tidak tahu manfaat dari pendidikan jasmani Dengan segala keterpurukan dan keruwetan yang terjadi pada pendidikan jasmani saat membuat pendidikan jasmani terlihat sesuatu yang tidak jelas dan kurang bermanfaat, terus bagaimana mungkin pendidikan jasmani dan profesi guru pendidikan jasmani yang pada saat ini terlihat tidak jelas mempunyai masa depan yang cerah, belum lagi menghadapi MEA ( masyarakat ekonomi asean ) yang memungkinkan guru pendidikan jasmani dinegara asean memasuki Indonesia ditengah calon-calon guru pendidikan jasmani belum siap untuk bersaing.
pendidikan jasmani maupun guru pendidikan jasmani masih dianggap sebagai mata pelajaran dan profesi keguruan yang remeh dibandingkan dengan yang lainnya terutama dibandingkan dengan mata pelajaran ilmu eksak, hal ini bisa dilihat dari jam pelajaran pendidikan jasmani sering dikorbankan pihak sekolah untuk urusan-urusan tertentu Guru pendidikan jasmani saat ini kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara kompeten. Mereka belum berhasil melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendidik siswa secara sistematik melalui pendidikan jasmani. Tampak pendidikan jasmani belum berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak secara menyeluruh baik Psikomotorik, afektif maupun kognitif, hal ini benar mengingat bahwa kebanyakan guru pendidikan jasmani di sekolah adalah bukan guru khusus yang secara normal mempunyai kompetensi dan pengalaman yang terbatas dalam bidang pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani yang tidak berkompeten cenderung menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga. Pembelajaran yang dilakukan seperti halnya pendekatan pelatihan olahraga. Bahkan ada sekolah yang menghapuskan pendidikan jasmaninya untuk kelas tiganya karena merasa pendidikan jasmani tidak bermanfaat dan mengganggu persiapan ujian. Padahal pihak sekolah itulah yang tidak tahu manfaat dari pendidikan jasmani Dengan segala keterpurukan dan keruwetan yang terjadi pada pendidikan jasmani saat membuat pendidikan jasmani terlihat sesuatu yang tidak jelas dan kurang bermanfaat, terus bagaimana mungkin pendidikan jasmani dan profesi guru pendidikan jasmani yang pada saat ini terlihat tidak jelas mempunyai masa depan yang cerah, belum lagi menghadapi MEA ( masyarakat ekonomi asean ) yang memungkinkan guru pendidikan jasmani dinegara asean memasuki Indonesia ditengah calon-calon guru pendidikan jasmani belum siap untuk bersaing.
Pembahasan
Diera modern ini kesadaraan untuk berolahraga semakin meningkat dikalangan masyarakat, masyarakat semakin mengerti pentingnya berolahraga untuk menunjang kesehatan. Pemerintah juga semakin memperhatikan pendidikan jasmani itu sendiri dengan undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional. Seharusnya ini menjadi peluang bagi pendidikan jasmani itu sendiri memperbaiki citra dan pandangan masyarakat mengenai pelajaran pendidikan jasmani dan guru pendidikan jasmani.
Dengan adanya peluang ini guru pendidikan jasmani tetap harus segera memperbaiki diri dengan memperbaiki kualitas pembelajaran pendidikan jasmani sehingga benar-benar tujuan dari pendidikan jasmani itu tercapai, dengan proses pembelajaran pendidikan jasmani yang baik akan mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat dan pemerintah sehingga kedepannya mata pelajaran pendidikan jasmani tidak lagi pelajaran kasta kedua dan guru pendidikan jasmani tidak lagi profesi yang gampang dilakukan. Dengan kualitas pendidikan jasmani yang baik maka pasti pemerintah,masyrakat, dan sekolah akan mengapresiasi pendidikan jasmani dengan baik, selain itu untuk mendapatkan apresiasi yang baik pendidikan jasmani harus berkontribusi positif terhadap semua bidang terutama olahraga jadi masyrakat dapat merasyarakat dapat merasakan manfaatnya sehingga segala yang berkaitan dengan pendidikan jasmani masa depannya akan lebih baik dibandingkan saat ini
Guru pendidikan jasmani juga harus mengikuti perkembangan jaman menggunakan teknologi dalam pembelajara sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton dan tetap menyenangkan bagi peserta didik dan pendidikan jasmani khususnya guru pendidikan jasmani dapat mengikuti perkembangan jaman.
Pihak sekolahpun juga jangan secara sembarangan merekrut guru pendidikan jasmani karena jelekanya kualitas pendidikan jasmani juga sangat dipengaruhi oleh siapa yang menjadi guru pendidikan jasmani itu sendiri, jadi sebaiknya yang menjadi guru pendidikan jasmani yaitu sarjana pendidikan jasmani bukan yang lainnya. Pemerintah juga harus mensosialisasikan yang termuat diundang-undangnya tidak hanya merumuskannya tetapi tidak ada aksi kelanjutanya.
Dengan kualitas guru pendidikan jasmani yang baik tentu tak perlu kawatir terhadap MEA bahkan bisa menjadi peluang tersendiri, tapi untuk bisa menghasilkan guru pendidikan jasmani yang berkualitas harus dimulai dari sejak dalam perkuliahan, pihak universitas yang menghasilkan guru pendidikan jasmani harus memperhatikan kualitas lulusan jangan hanya memperhatikan kuantitasnya.
3. kesimpulan
Pendidikan jasmani dan guru pendidikan jasmani saat ini sedang buruk dan masa depannya pun tetap suram apabila tidak dari sekarang memperbaiki kualitas diri sehingga akan meningkatkan citra pendidikan jasmnai itu sendirii.
Sekarang merupakan momen yang tepat untuk memperbaiki pendidikan jasmani karena masyarakat dan pemerintah mulai menyadari pentingnya olahraga dan dengan kualitas pendidikan jasmani yang baik maka pendidikan jasmani akan memeberikan kontribusi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah tentu ini menjadi ajang promosi yang sangat baik supaya pendidikan jasmani ditempatkan pada posisi yang selayaknya pendidikan jasmani berada.
Masa depan pendidikan jasmani dan guru pendidikan jasmani berada ditangan orang-orang yang ada didalam pendidikan jasmani itu sendiri, jangan menunggu pemerintah, masyrakat, dan pihak sekolah menempatkan pendidikan jasmani ditempat yang selayaknya, tapi guru-guru pendidikan jasmani dan orang-orang di dalam pendidikan jasmanilah yang harus membuat pendidikan jasmani berada di tempat yang layak
No comments:
Post a Comment